Semalaman Nena tidak bisa tidur karena sudah berjanjil ke subscribers-nya untuk menampakkan wajah seminggu lagi. Dia butuh waktu beberapa hari untuk memupuk kepercayaan dirinya.
Setelah ada sedikit keberanian yang muncul, Nena mulai menonton video-video tutorial make up di YouTube. Perlahan ia mulai membeli alat-alat make up dan kosmetik, tetapi tidak langsung mengaplikasikan pada wajahnya, Nena mencoba tutorial tersebut melalui media kepala boneka. Pertama-tama masih kaku, lama-kelamaan jemari lentik Nena mulai terbiasa mengaplikasikan semua peralatan make up dan kosmetik ke wajah boneka. Ia yakin bisa mengaplikasikan di wajahnya juga selincah saat mencobanya di boneka peraga.
Di hari ke-6 Nena mulai berani menatap wajahnya di cermin dalam waktu yang lama. Sebenarnya dia agak terkejut saat melihat wajahnya yang tirus, tetapi belum berani mengambil kesimpulan kalau berat badannya sudah turun drastis.
“Kayak bukan wajahku!” serunya melihat wajah di cermin bulat yang tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil.
Perlahan tangan Nena menyentuh pipinya yang tirus.
“Ada yang salah sama cermin ini!”
Ibu satu orang putra itu meneguk ludah, tetapi memberanikan diri berkresi dengan peralatan make up di mejanya.
“Aku pasti bisa!”
Nena mulai mengaplikasikan kosmetik ke wajah lembutnya. Tak butuh waktu lama karena dia sudah berlatih dengan boneka peraga.
Seharian itu, ia terus menerus merias diri, kemudian menghapusnya, merias lagi, dan menghapusnya sampai benar-benar ahli karena Nena punya ide untuk membuat konten tutorial make up sambil bercerita.
Hari ke-7, tibalah saatnya untuk dia menampakkan wajah di depan layar saat sedang live streaming.
[Miss Na hari ini janji mau menampakkan wajahnya loh, jangan sampai bohong.]
Komentar pertama sudah membuatnya mulai gugup. Sempat muncul rasa tidak percaya diri, padahal ia sudah berlatih bicara di depan kamera.
[Iya, mana nih, Miss Na? Jangan bikin fans kecewa dong!]
Nena belum menampakkan wajah, masih berupa tangannya saja sambil memainkan anak-anak ayam.
Setelah cukup ramai komen, Nena pun merasa sungkan dan akhirnya menampakkan wajahnya.
“Hai semua!” sapanya riang, padahal tangannya sangat dingin. “Aku Miss Na.”
[Wah! Ternyata Miss Na cantik banget!]
[Ya ampun Kakak cantik banget!]
[Ini bukan filter kan?]
Live streaming Nena yang sudah banjir love dan stiker itu semakin ramai komen.
[Bukan filter kan Miss?]
Nena mengangkat kedua tangan, mencubit pipinya, melambaikan tangan di depan wajah untuk menunjukkan kalau dia tidak pakai filter.
Semua yang menonton live streaming Nena siang itu pun terkagum-kagum. Tidak menyangka di balik layar, yang biasanya hanya tampak tangan, ternyata wajah si pemilik tangan jauh lebih cantik.
[Suaranya merdu, wajahnya cantik pula, Miss Na paket komplit!]
Pujian yang silih berganti membuat Nena tak percaya kalau ternyata dirinya secantik itu.
Masa sih aku cantik?
Nena yang sebelumnya merasa dirinya tidak cantik, tidak berharga, jadi terkena psikologis, sehingga dia tidak langsung bisa mempercayai pujian-pujian itu.
Sejak menampakkan wajahnya di live streaming, akun ZZ Miss Na semakin dikenal, subscribers-nya juga bertambah terus. Pundi-pundi uang pun berkumpul karena jadi banyak online shop ataupun toko offline yang menawarkan kerja sama endorse produk.
Tidak aku sangka karena live streaming jadi bisa menabung lebih dari yang aku harapkan!
**
Di tempat berbeda ....
Refiga mulai sibuk mempersiapkan kedatangan Raswan yang kurang dari satu bulan lagi.
Wanita berbibir tipis itu sudah membeberkan ke keluarganya kalau kekasihnya—Raswan—akan melamarnya sepulang satgas. Pada teman-temannya juga sama, dia berkata kalau akan segera menuju pelaminan.
“Bukannya Raswan masih punya istri ya, Ga?” tanya Lupi—teman akrab Figa di tempat kerja.
“Mau pisah kok, Mas Raswan tuh bilang ke aku kalau dia dan istrinya sepakat akan bercerai sepulang satgas,” sahut Figa yang sore itu sedang di-smoothing ulang rambutnya.
Lupi yang sedang creambath di sebelahnya menoleh dengan mengernyitkan dahi. “Mereka punya anak nggak?”
“Ada satu, cowok. Ah, biar aja ikut ibunya, supaya nggak ganggu hidup baru Mas Raswan denganku.” Figa tampak acuh saja saat membahas masalah anak, tak berperasaan.
Petugas salon yang menangani rambut Figa ikut nyeletuk, “Kayak aku, Mbak, nikah dapat duda satu anak, hedeh, anaknya bikin repot! Kadang dia bisikin ke papanya suruh balik lagi ke mamahnya gitu. Hih! Pengen aku tampol rasanya kalau nggak ingat dia anak suamiku! Padahal masih kecil loh, kelas IV SD.”
Refiga menjentikkan jari. “Nah, kek gitu yang aku takutkan juga, Mbak! Anaknya bisa bikin runyam. Walau kayaknya nggak bakal balik juga sih Mas Raswan ke istrinya. Secara istrinya itu gendut, kumal, nggak banget deh gayanya, kuper. Jauh lah dari aku yang tiap hari ke salon!” papar wanita berbibir tipis itu lagi.
“Oh istrinya kayak gitu, Mbak,” sahut petugas salon dengan senyum tipis seperti mengejek, “pantesan aja berpaling ya! Kita sih orang perempuan harus bisa jaga penampilan!”
Lupi menengok lagi wanita di sebelahnya yang kini sedang membuka-buka majalah wanita.
“Tapi semisal Mas Raswan cerai sama istrinya, anaknya itu tetap punya hak loh, Ga.”
Tawa menyeringai keluar dari bibir Refiga. “Alaah Lupi, kamu nggak usah sok baik, kamu juga istri kedua Fredlin kan!”
“Iya, kuakui aku nggak sok suci, hampir nggak ada bedanya sama kamu, tapi kalau soal anak, aku nggak ngelarang Bang Fred ngurusin anaknya,” balas Lupi seraya membuka-buka aplikasi ZZ di handphone-nya.
“Eh, tapi istri pertama suamimu sebenarnya cantik loh, kenapa bisa kecantol juga sama kamu, Lupi?”
Lupi tertawa. “Namanya juga lagi digoda setan! Main sama selingkuhan katanya lebih nikmat loh daripada sama istri sah!”
Refiga dan capster salon terkekeh mendengar pernyataan Lupi.
“Kalau Mas Ras lebih menyukaiku jelas sih, istrinya itu kayak karung beras kumal!” ejek Figa dan mereka terbahak-bahak lagi.
Tanpa sengaja video Miss Na muncul di akun ZZ Lupi, wanita berambut lurus sebahu melihat ke layar handphone-nya.
“Oh ini seleb ZZ yang namanya lagi booming,” tutur Lupi sambil berdecak kagum dengan kecantikan wanita bernama Miss Na.
Refiga melirik. “Kamu lagi lihat apa?”
BERSAMBUNG
LANJUT LAGI? 😊