kisah dua buku impian
Assalamualaikum, semoga paginya penuh berkah dan keceriaan.

Mengawali hari ini saya ingin berbagi sebuah kisah lucu juga penuh haru bagi saya.

Pertama kali bergabung di KBM (lama yang membernya satu juta lebih) dan hanya menjadi silent Reader, saya begitu tertarik untuk menjadi seorang penulis namun tidak tahu harus memulai dari mana dan menulis apa.

Jadi di bagian pengumuman grup, ada postingan Bapak Isa Alamsyah yang sedang mempromosikan buku 101 dosa penulis pemula dan cara mudah menulis novel.

Di bagian promosi iklan beliau menulis bahwa dengan memiliki buku tersebut kita akan mudah untuk memulai goresan pena kita dan mudah sekali menemukan tulisan step by step menulis novel yang memukau dann (insya Allah) akan menembus penerbit.

Tentu Saya sangat tertarik di situ, apalagi ketika melihat karya-karya yang memiliki banyak dukungan pembaca,  yang kemudian di pinang penerbit dan open pre order. Saya merasa betapa kerennya jika saya menjadi mereka.

Mah kembali ke masalah buku tadi, Saya menginginkan tapi saya tidak punya uang, kalaupun punya uang Saya tidak punya rekening untuk melakukan pembayaran. Di sana ada kontak admin dan tiba-tiba terlintas dalam benak saya untuk mungkin bisa membayarnya menggunakan pulsa, dan tentu saja ide saya adalah ide gila yang mustahil.

Saya menertawakan diri sendiri ketika mengingatnya.

Jadi apa yang saya lakukan sesudah itu? Setiap kali ada materi yang di-share oleh siapapun itu, saya catat ke buku ke sebuah note kecil, inti-inti dan step menulis novel yang baik dan benar.

Merasa beruntung sekali ketika bisa menemukan berbagai materi-materi yang jarang di Serang oleh senior di zaman sekarang ini, saya beruntung karena saya telah mencatatnya dan mengkliping nya dalam buku  saya, sehingga saya pun bisa memulai tulisan dari itu.

Namun tetap saja hasrat saya kepada kedua buku ini tetap meronta-ronta. Bulan demi bulan berlalu mulai menulis dari 0 dari jumlah pembaca 1 hingga 100 orang, dari 100 orang hingga 1000 orang. Kritik dan saran sangat banyak, saya menyukainya,  saya juga juga dapat cibiran bahkan hujatan dari beberapa pembaca, celaan senior, juga sebagian yang mungkin kurang suka dengan kehadiran saya sebagai new comer di dalam KBM.

Sempat down karena merasa, 
"Wah, gini banget, ya perjuangannya," gumam saya. 
Tapi saya kemudian membulatkan tekad untuk terus menggoreskan pena dan membahagiakan pembaca.

Saya berusaha  menghargai mereka yang selalu mengatakan : Next, lanjut, dan menunggu kelanjutan dari cerita recehan saya. Sehingga tanpa disadari hari demi hari cerbung tersebut menuai like hampir 8.000. Dan kemudian dipinang oleh beberapa (be be ra pa) penerbit.

Pastinya, sekali hati saya mendapatkan undangan dari penerbit, bayangkan saya yang bukan siapa-siapa dan hanya lulusan SMP ini karyanya dipinang penerbit. Tentu kebahagiaannya sangat luar biasa bahkan saya  cenderung heboh sendiri.

Saya saat itu mendapatkan nomor kontak Ayah Isa dari papan pengumuman KBM dan langsung menjapri beliau untuk berterima kasih karena telah menyediakan wadah belajar dan memperkenalkan karya bagi penulis pemula.

Saat itu beliau tidak mengenal saya sama sekali, ya, 
Beliau cuman bilang :

 "Selamat dan teruskan."

Mendapatkan jawaban dari seorang Bapak Isa Alamsyah   tentu  membuat hati saya berbunga-bunga, gembira tiada tara, seolah ada bunga-bunga bermekaran,  balon-balon di udara. Heboh sekali pokoknya.

Waktu demi waktu bergulir, karya-karya saya kemudian menjadi beberapa buku ( juga dipinang penerbit) yang sebagiannya penjualannya membuat saya bahagia, setidaknya saya bisa membantu suami saya meski itu hanya beberapa ratus ribu saja.

Seorang sahabat saya kemudian mengajak saya untuk menulis di KBM aplikasi, dan saat itu saya bilang saya belum ada waktu kebetulan aplikasinya baru launching dan saat itu performanya belum secepat sekarang.

Namun karena diyakinkan hasilnya lebih banyak daripada penjualan buku akhirnya saya mencoba menulis sebuah cerbung untuk mengajak pembaca saya berpindah ke aplikasi, harga koinnya mungkin lebih murah daripada buku.

Alhamdulillah,. Ternyata respon pembaca, mereka antusias untuk membaca di KBM app, meski saat itu KBMnya  kerap error', kadang melambat, kadang tidak timbul, kadang tulisan hilang, dsb.

Tapi karena membulatkan tekad dan sedang berusaha ya, saya tidak menyerah.
Film mendapatkan gaji pertama yang begitu membuat saya bahagia, 
Angka 6,7 juta. Wow sekali, luar biasa.

Kembali kepada topik kedua buku ini lagi, saat itu saya ingin membelinya tapi mungkin stoknya menipis  dan saya tidak pernah mendapatkan jawaban dari admin.
Mungkin karena saat itu chatnya tertumpuk atau entahlah, apa yang terjadi, saya tidak tahu, yang jelas saat itu saya terhalang untuk bisa memeluk kedua buku ini.

Dengan kebaikan dan rahmat Allah, saya bisa naik jenjang dalam waktu dua bulan saja, setelah  ayah Isa memasukkan ke dalam star club.

Suatu hari saya kemudian berbicara banyak pada beliau diskusi karya, dan kemudian sengaja saya utarakan keinginan saya untuk bisa memiliki buku itu sejak dulu.

"Oh kamu menginginkannya?" tanya Beliau.

"Iya, Pak," jawab saya. " ... Mohon berikan saya kontak admin  agar saya bisa membeli bukunya."

"Tidak usah beli, saya akan kirimkan untukmu, dengan catatan digunakan dengan baik," balas beliau via chat wa.

Alhasil, seminggu kemudian buku saya datang, dan tiba di JNE kota. Karena aksesnya jauh, saya bela-belain ke kota buat ambil buku tersebut.

Sesampai di rumah, saya unboxing paketnya dan bertambah senang lagi hati saya dapat bonus buku kuliner yang sudah lama saya inginkan. 

Wah, double bahagia kan, ya.

"Terus, intinya apa,  cerita sepanjang ini? Unfaedah banget!"

"No, saya bukan mau pamer, saya ingin memberitahu saja bahwa orang yang konsisten dan serius menggapai impiannya dengan perjuangan dan ketulusan, pasti akan sukses di kemudian hari. Dan percayalah kepada keajaiban bahwa jika kita serius melakukan sesuatu, maka segala apa yang menjadi harapan akan datang dengan sendirinya."

Kisah buku ini mungkin hanya kisah recehan yang mungkin dianggap biasa saja, oleh sebagian orang yang mampu, tapi bagi saya, ini adalah sebuah keajaiban yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup.

Dulu, saya ingin buku, karena ingin jadi penulis, karena ingin memeluk buku, ingin bangga dengan karya sendiri. Saya tidak mampu beli tapi saya tetap memelihara impian, hingga suatu hari harapan tersebut terjawab, buku datang dengan sendirinya ke pelukan saya.

Alhamdulillah wa Syukurillah.

Berterima kasih juga pada Ayah Isa sebagai owner KBM dan sosok panutan, serta, inspirasi saya.

🙏🙏