"Gimana ini? Ada buaya," tanya Dimbi sambil kebingungan.
Dimbi pun mau kabur dari sungai itu tapi ia berhenti karena ada suara yang memanggil.
"Hei domba kamu mau kemana? Apakah kamu mau menyebrang?" tanya buaya.
Saat cuaca mulai mendung, tiba-tiba petir menggelegar. Duarr!!!
"Gimana ini ya? Nanti kalo aku kembali ada serigala. Mau hujan lagi," kata Dimbi dalam hati.
"Kamu boleh menyebrang ke sini tapi kamu harus menyerahkan tubuhmu untuk kujadikan santapan makan malam," kata buaya.
Dimbi pun kebingungan.
Saat Dimbi melihat tumpukan batu yang banyak dan di sebelahnya ada karung, ia pun punya ide.
"Hei, Buaya! Apakah kamu suka buah?" tanya Dimbi.
"Iya, aku memang suka buah tapi aku butuh yang banyak sekali agar bisa kenyang," kata buaya.
"Okelah aku sudah bawah buahnya tapi jangan makan aku karena tubuhku rasanya tidak enak," kata Dimbi.
"Buahnya aku taruh di sini ya buaya?" kata Dimbi.
"Oke." Buaya pun memanggil teman-temannya.
Semetara itu Dimbi menyebrangi sungai.
Saat para buaya sudah kembali, buaya membuka karung itu dan ternyata isinya ....
"Hah? Batu?? Beraninya kau, Domba! Lihat saja! Esok hari aku akan balas dendam padamu," kata buaya sambil marah.
(Bersambung)