Wisnu terdesak untuk segera menikah. Bukan karena kesepian, atau sudah terlalu lama tak merasakan hangatnya ranjang. Tapi karena Dru, anaknya.
Bagi Wisnu, Dru terlalu berharga untuk tumbuh tanpa peran seorang ibu. Dia juga tak tega membiarkan ibunya yang terus kepikiran karena statusnya yang selalu melajang.
Lalu, atas gagasan sahabatnya, dia harus memilih satu diantara banyak wanita dalam ajang sayembara. Akankah Wisnu menemukan ibu sambung yang tepat untuk anaknya di sana?