Joko mulai diterpa kebimbangan, goyah mempertahankan biduk pernikahannya dengan Sri. Gaji sang istri lebih besar dari pendapatan Joko, hingga perilaku dalam keseharian Sri berubah, membuat Joko tak merasakan lagi rasa nyaman beristrikan Sri. Kesenjangan ikatan hati diantara mereka semakin lebar. Hingga Sri semakin dekat dengan atasannya di kantor, Joko merasa gagal menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangganya. Dapatkah Joko mengembalikan Sri kepada kodratnya menjadi perempuan sejati sebagai seorang istri dan ibu? Ataukah Sri justru pergi meninggalkannya?