Tan Ilyas, keturunan Tionghoa-Jawa. Begitu mencintai ibunya-Murti, yang mengalami kelumpuhan semenjak kecelakaan yang menewaskan sang suami.
Ilyas harus menjadi tulang punggung semenjak kematian sang ayah, dan mengubur cita-citanya untuk masuk perguruan tinggi dengan fokus merawat ibunda.
Hingga tahun demi tahun berlalu, Ilyas masih setia menjaga sang ibu. Ia bertekad untuk terus melajang lantaran merasa tak akan mampu memberikan nafkah kepada istrinya bila menikah.
Desakan sang ibu agar Ilyas segera menikah tak menggoyahkan keputusan lelaki rupawan itu. Akan tetapi, bagaimana jika suatu saat ada seorang gadis yang ingin dinikahi olehnya dengan hanya meminta mahar Sajadah Bolong, satu-satunya benda berharga yang Ilyas miliki?