Bagi Praha, masuk islam hanya sekadar meningkatkan popularitas. Gadis itu senang mendapatkan perhatian.
Tapi Arta menunjukkan hal lain. Pria itu tidak mengacuhkan Praha dan menyadarkan jika pikiran Sang Gadis salah.
Saat Praha merasa Arta adalah orang yang pantas menerima hatinya, kenyataan lain terungkap dan membuat Praha tidak yakin atas hijrahnya.